BABI SAUDARA MANUSIA
Zaman dahulu memakan
daging babi diharamkan bagi umat islam karna banyak cacing yang terdapat di dalam daging babi tersebut, seperti cacing Trichinila Spiralis salah satunya, cacing
tersebut berbentuk gelembung gelembung lembut. Apabila dimakan oleh manusia
tanpa dimasak dengan baik terlebih dahulu, maka gelembung gelembung yang
mengandung larva cacing ini dapat tinggal di otot dan daging manusia, sekat
diantara paru paru dan jantung, serta di organ organ lainnya.
Penyerangan
otot karna cacing ini dapat menyebabkan rasa sakit dan gerakan menjadi lambat,
sedangkan cacing yang menyerang sekat ini dapat mempersempit pernafasan yang
menyebabkan kematian. Dan masih banyak lagi cacing yang berbahaya di dalam
daging babi. Selain banyak cacing yg membahayakan,di dalam daging babi juga terdapat Lemak lemak yang mengandung
kolesterol paling tinggi dibandingkan dengan lemak hewan lainnya.
Darahnya mengandung asam urat paling tinggi. Asam urat merupakan bahan
yan jika terdapat dalam darah dapat menimbulkan berbagai penyakit pada
manusia. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa sedikitnya 70 jenis
penyakit yang lazim diidap hewan babi dan beberapa diantaranya dapat ditularkan
manusia yang memakannya.
Tetapi zaman sekarang telah
ditemukan berbagai cara menghilang cacing pada daging babi dengan teknik
pemasakan yang paling sederhana denga
peralatan masak modern , sehingga ada asumsi kalau daging babi tidak lagi
membahayakan dan bukan merupakan sumber ancaman bagi manusia. Dengan
teknologi pengolahan makanan dan teknik pemanasan yang canggih, bahaya itu
sudah bisa dihilangkan.
Lalu
bagaimana kalau bahaya yg ada didalam daging babi dapat dihilangkan, apakah
daging babi bisa menjadi halal ?
Menurut
ilmu biologi daging babi tetap haram, karena babi dianggap saudara manusia.
jadi ,memakan daging babi sama dengan memakan daging manusia(KANIBAL).
Mengapa
babi dianggap saudara manusia ?
Secara
fisiologis, babi mirip dengan manusia dan ukuran organ babi mirip dengan
manusia. Struktur gen yang ada didalam
tubuh babi sama dengan struktur gen manusia . gen babi=gen manusia.
Ketika organ-organ manusia mengalami kerusakan
sampai pada keadaan tak tersembuhkan, transplantasi dari manusia lainnya adalah
solusi yang hanya tersedia sekarang. Tetapi cara itu ada banyak masalah,
termasuk kekurangan donor organ dan resiko respon penolakan dalam sistem
kekebalan tubuh penerima. Jadi, para ilmuan mencari alternatif lain dengan cara
menggunakan organ binatang yaitu babi dan monyet. Monyet merupakan fauna yang sangat
langka dibandingkan babi. Jadi, para ilmuan banyak menggunakan organ babi.
Pada percobaan, jaringan dari daging
babi diambil secara khusus untuk membantu penderita diabetes mellitus.
Diabetes
mellitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula tinggi yang berkepanjangan
sehingga sering mengakibatkan beragam
penyakit atherosclerosis
seperti
serangan jantung, stroke, penyakit
pembuluh darah perifer, gagal ginjal kronis, kebutaan, amputasi DLL. Gula darah yang tinggi adalah
akibat pabrik insulin yaitu
pankreas tidak mampu
memproduksi insulin sesuai
dengan kebutuhan manusia,
sekaligus
sel sel tubuh menjadi
kurang sensitive dengan insulin. Akibatnya dibutuhkan insulin yang lebih banyak untuk memasukan gula darah kedalam sel. Jika gagal
dimasukan kedalam
sel maka gula darah akan tetap di pembuluh darah dan bila diukur kadarnya tinggi.
Penderita
diabetes memerlukan hormon
insulin dari luar guna mengendalikan kondisi gula tubuhnya menjadi normal
kembali. Insulin ini
dimasukan dengan cara
penyuntikan atau injeksi. Jika dari mamalia, insulin yang paling mirip dengan insulin manusia adalah dari babi (lihat strukturnya). Untuk menghasilkan 1 pound insulin didapatkan dari 60 ribu ekor babi serta diperkirakan mampu mengobati pasien diabetes sebanyak 750-1000 orang selama setahun. Jika produksi babi pertahun sebanyak 85 juta maka insulin yang mampu dihasilkan selama setahun adalah 1.400 pound. Jumlah tersebut dapat mengobati
pasien sebanyak 1,050–1,4 juta pertahunnya.
Masih banyak lagi penyakit yang bisa
disembuhkan dengan babi seperti penyakit otak dan kebutaan.
Pemanfaatan organ babi untuk kesehatan
dan penyembuhan juga berdampak negatif, seperti transplantasi organ hati,
ginjal,dan jantung babi yang mengandung banyak virus, dan dikhawatirkankarna virus
babi lompat ke dalam celah-celah organ manusia.
Suatu penelitian kecil sel pulau Langerhans fetus babi untuk
diabetus tipe I telah dilakukan pada dua pasien di Selandia Baru. Namun,
penelitian lanjutannya ditolak di Selandia Baru karena takut akan terjadinya
infeksi .
Para ahli Inggris juga
menantang penemuan pemanfaatan organ babi tersebut dan mengkhawatirkan aspek
keamanan dari percobaan ini. Kekhawatirannya adalah, retrovirus dapat berpindah dari
babi ke manusia dan memicu sebuah pandemik baru dan infeksi khusus
seperti HIV.
Secara hukum islam pemanfaatan
jaringan sel atau organ tubuh babi untuk menyelamatkan nyawa manusia hukumnya
adalah boleh. Tetapi, ada sebagian ulama yang menyatakan tidak boleh. karna
,seluruh bagian tubuh babi dianggap haram, maka haram pula mengambil manfaat
apapun dari hewan tersebut.